Senin, 07 Mei 2012

how do you think about that?


ALCOM ELECTRONICS
                Jarrick Tilby recently received a degree in business administration from small university and went to work for Alcom Electronics, a manufacturer of various electric components for industry. After a few weeks on the job, he was called into the office of Alcom’s owner and manager, Mc Kennah Labrum, who asked him to investigate a question regarding a certain transistor manufactured by Alcom because a large TV company wae interest in a major puchase.
                Mc Kennah wanted to forecast the average lifetime of the transistor, a matter of great concern to the TV company. Units certainly in stock could represent those that would be produced over the life time of the new contract, should it be accepted.
                Jarrick decided to take a random sample of the transistors in question and formulated a plan to accomplish this fast. He membered the storage bins holding the transistors in each selected bin for the sample. Since each bin contained about 20 transistors, he selected 10 random numbers, which gave him a final sample size of 205 transistors. Since he had selected 10 of 55 bins, he tought he had a good representative sample and could use the result of this sample yo generalize to the entire population of transistors in inventory as well as to units yet to be manufactured by the same process.
Jarrick  the considered the question of the average lifetime of the units. Because this lifetimes can extended to several years, he realized that more of the sampled unit  could be rested it a timely answer was deffered. Therefor, he decided to contact several users of this component to determine if any lifetime records were available. Fortunately, he found there companies that had used the transistors in the past and that had limited records on component lifetimes.
In total, he received data on 38 transistors whose failure times were known. Since the transistors were manufacturied using the same process as the current process, he reasoned that the results of this sample could be used to make inferences about the units in inventory and those yet to be produced.
Following are the results of the computations Jarrick performed on the lifetime data of this sample :
n = 38
avereage lifetime (x) = 4,805 hours
standard deviation of time (s) = 675 hours
After funding that the sample average lifetime was only 4.805 hours, Jarrick was concerned because he knew the other supplier of 5,000 hours. Although his sample average lifetime of 5,000 hours,  he realized that the sample. Size was only 38 and that this did not constitute positive proof that Alcom’s quality was inferior to that of the other supplier.
He decided to test the hypothesis that the average lifetime of all Alcom transistors was 5,000 hours against the alternative that it was less. Following are the calculations he performed using a=01 :
Since the sample mean (4,805) was not below the decision rule point for rejection (4,744.9), Jarrick failed to reject the hypothesis that the mean lifetime of all component was equal to 5,000 hours. The thought this would be good news to Mc Kennah Labrum and included a ummary of his finding in his final report. A few days after he gave his wrtitten and verbal report to her, Mc Kennah called him into her office to compliment him forgeting his findings.
She said,” I am concerned about the very low significance level of your hypnothesis test. You look only a 1% chance of rejecting the null hypnothesis if it is true. This strikes me as very concervative i am concerned that we will enter into a contract and then find that our quality level does not meet the desired 5,000 hour spesification.

Question :
How would you respond to Mc Kennah Labrum’s comment?

Minggu, 06 Mei 2012

BAB 9 MANAJEMEN PERBANKAN MANAJEMEN PEMASARAN BANK


BAB 9
MANAJEMEN PEMASARAN BANK

o Riset Pemasaran, kegiatan perancangan, pengumpulan analisa dan pelaporan data secara sistematik dan relevan berdasarkan situasi pemasaran

o Cara Identifikasi Pasar
-    Penetrasi pasar
-    Pengembangan pasar
-    Pengembangan produk
-    Diversifikasi produk

o Langkah-langkah menentukan riset
1.     Merumuskan masalah
2.     Studi Kepustakaan
3.     Menyusun Hipotesis
4.     Menentukan sumber data
5.     Menentukan pengumpulan dana
6.     Teknik pengumpulan data
7.     Menyusun daftar pertanyaan
8.     Mengumpulkan data
9.     Mengolah data
10.  Menganalisis data
11.  Menyusun laporan

o Tujuan Riset, memperoleh informasi-informasi yang dapat digunakan untuk melakukan analisis tentang kekuatakn dan kelemahan peluang, dan ancaman (analisis SWOT) bank yang bersangkutan.

o Menetapkan tujuan pemasaran, hasil riset pemasaran dapat menentukan apa yang harus dilakukan, pengembangan rencana-rencana yang efektif, menentukan sasaran prestasi idividu dan menilani hasilnya. Segala kegiatan dilakukan dengan perencanaan dan standar pengendalian yang akan dijadikan pedoman setiap pegawai bank, jadi tujuan bank harus dibuat lebih spesifik.

o Strategi pemasaran bank, mengarahkan straegi bisnis kepada usaha untuk memanfaatkan setiap peluang bisnis dan mengantisipasi setiap ancaman seoptimal mungkin berdasarkan analisis SWOT

o Langkah-langkah Pencapaian Tujuan

1.Segmentasi Pasar, mengidentifikasi kelas-kelas dalam masyarakat yang mempunyai perbedaan kebutuhan jasa bank
Meliputi : tingkat pendapatan masyarakat, kepentingan, status sosial, dan
  brand awcreness
-   Segmentasi pasar didasarkan pada :
1. Segmentasi Geografis, membagi pasar menurut geografisnya
2. Segmentasi demografis, membagi pasar menurut variabel kependudukan
3. Segmentasi Psikologis, membagi pasar menurut faktor psikologi (gaya hidup, kelas sosial, dll)
4. Segmentasi Perilaku, membagi pasar menurut pengetahuan, sikap pemakaian, dan tanggapan terhadap jasa bank
-   Syarat Segmentasi Pasar
1. Dapat diukur (measurability)
2. Dapat terjangkau (accessibility)
3. Potensi (substansibility)
4. Dapat dilaksanakan (actionability)

2.Pasar Sasaran
-    Pemasaran Serba Sama, perbedaan segmen pasar tidak terlalu mencolok
-    Pemasaran Serba Aneka, segmen pasar yang tidak dapat digabungkan sehingga produk didesain untuk masing-masing segmen
-    Pemasaran Terupsat, hanya ada 1 segmen pasar yang paling menguntungan

3.Menentukan posisi pasar, menentukan posisi bank dan posisi pesaing di pasar sasaran, kemudian memutuskan cara terbaik untuk memenangkan persaingan

4.Strategi memasuki pasar
-    Membeli bank lain
-    Mengembangkan produk sendiri
-    Kerjasama denga bank lain

5.Mengembangkan bauran pemasaran, menggunakan berbagai variabel untuk mempengaruhi respon nasabah atau calon nasabah.
Meliputi :
a. pengembangan produk bank
-   tahap pengenalan (pengenalan produk)
-   tahap pertumbuhan (hasil penjualan naik)
-   tahap kedewasaan (mempertahankan penjualan, menjaga kualitas)
-   tahap penurunan (penjualan menurun karena mengalami kejenuhan)
b. penetapan harga/tarif jasa bank, meliputi
-   pasar persaingan sempurna, dengan menonjolkan kualitas produk yang berbeda karena pasar bersifat homogen
-   pasar persaingan monopolistik, penetapan keistimewaan produk yang lebih tinggi dari bank lain menentukan harga produk (deferensiasi pasar)
-   pasar persaingan oligopolistik, biasa ditemukan di pasar kredit kecil (ritel) sehingga diperlukan penyebaran jaringan kecil dan banyak tenaga kerja
-   pasar persaingan monopolis, terdapat 1 penjual (bank) sehingga dapat secara leluasa menentukan harga pasar
c. pendistribusian produk bank ke masyarakat, mempertimbangkan:
-   lokasi kantor pesaing, kantor cabang harus lebih mudah dijangkau
-   lokasi nasabah, lebih mendekatkan diri dengan lokasi usaha/tempat tinggal nasabh
-   tersedianya fasilitas lain yang sering dikunjungi
-   fleksibilitas pengaturah lokasi dan keamanan
d. penggunaan media promosi, antara lain :
-   iklan, kegiatan produk secara lisan maupun tulisan baik menggunakan media cetak, TV, radio, internet, dll
-   promosi penjualan, kegiatan penawaran dengan menggunakan  peragaan, demonstrasi serta metode yang diawasi oleh bank
-   penjualan pribadi, kegiatan penawaran dengan melakukan pendekatan langsung dan menjelaskan kelebihan produk
-   publisitas, kegiatan penawaran dengan memasukkan produk ke dalam berita-berita televisi/cetak

o Rencana Pemasaran Bank, membuat perencanaan bank secara tertulis yang mencakup target pasar dan produk yang ditawarkan, target dana, target ekspansi kredit, anggaran yang akan digunakan, serta penetapan penanggunjawab pemasaran dan haruslah merupakan pasar sasaran yang paling menguntungkan serta memperhatikan kebutuhan, keinginan dan permasalahan yang dihadapi calon nasabah

o Kegiatan Pemasaran Bank, setiap unit kerja bank harus benar-benar mengetahui secara detail produk yang nantinya akan mereka pasarkan sehingga siap untuk melayani nasabah dalam menggali informasi tentang produk yang ditawarkan baik melalui sarana iklan, media publisitas, promosi penjualan dan penjualan pribadi.

o Pengawasan Pemasaran Bank, dengan melakukan evalusai yang dapat dilakukan disetiap pertengahan tahun oleh penanggunjawab pemasaran, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dengan rencana dapat dilakukan tindakan korektif untuk mencapai target pasar

o Jenis pengendalian pemasaran
1. Pengendalian rencana tahunan, untuk menjami bahwa semua target yang ditetapkan dalam rencana pemasaran tekah tercapai
Meliputi :
-   Menetapkan sasaran setiap bulan atau setiap kuartil dari rencana tahunan
-   Memantau pelaksanaan operasional pemasaran
-   Menentukan sebab-sebab terjadinya penyimpangan dalam pemasaran
-   Mengambil tindakan perbaikan untuk menutup kesenjangan antara target dan realisasinya
2. Pengendalian Profitabilitas, untuk mengetahui kemampuan bank untuk memperoleh laba dari berbagai produk, daerah, dan kelompok nasabah untuk mengambil tindakan perluasan, pengurangan atau penghentian pemasaran oleh pengendali pemasaran
3. Pengendalian Strategik, suatu pemeriksaan yang menyeluruh, sistematik, dan bebas atas lingkungan pemasaran, sasaran, strategi, dan aktivitas pemasaran untuk menentukan luasnya permasalahan dan peluang-peluang untuk memperbaiki prestasi pemasaran
4 hal dalam audit pemasaran
1.        Luas, mencakup semua dimensi utama pemasaran bank
2.        Sistematik, menyangkut tata urutan teratur dari langkah diagnostik yang mencakup lingkungan pemasaran, sistem pemasaran, dan aktivitas pemasaran
3.        Bebas, terpisah dari pengaruh bagian pemasaran
4.        Berkala, audit pemasaran dilakukan berkala, tidak hanya bila ada krisis

BAB 8 MANAJEMEN PERBANKAN MANAJEMEN ASET DAN LIABILITAS


BAB 8 MANAJEMEN PERBANKAN
MANAJEMEN ASET DAN LIABILITAS

-   Kategori risiko :
1.   Risiko kredit, debitur tidak memenuhi kewajibannya dalam membayar poko dan bunga yang dapat menyebabkan risiko likuiditas
2.   Risiko likuiditas, membayar kewajiban tidak tepat waktu atau dengan peminjaman atau menjual aktiva
3.   Risiko tingkat suku bunga, kerugian akibat penurunan margin dari penanaman dana atau akibat penurunan akiva
4.   Risiko nilai tukar valuta asing, risiko akibat transaksi kontinjen
-   Untuk meminimalisir risiko, diperlukan kerangka proses ALMA untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus membatasi risiko aset dan liabilitas dengan mematuhi kebijakan moneter dan pengawasan bank yang akan memberikan landasan meliputi strategi, manajemen, penunjangan, dan pelaksanaan pengembangan bank.

-   Manajemen Likuiditas, kemampuan dalam menyediakan dana untuk memenuhi semua kewajiban-kewajiban maupun komitmen nasabah
-   Tuntutan pekerjan manajemen likuiditas :
1. Mampu memprediksi kebutuhan dana di waktu mendatang
2. Mencari sumber-sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan
3. Penatausahaan dana atau mengawasi arus dana masuk dan keluar
-   Pengelolaan likuiditas ditujukan untuk memperkecil risiko yang disebabkan oleh kekurangan dana, sehingga tidak perlu mencari dana dengan suku bunga yang relatif tinggi di pasar uang atau dengan menjual sebagian asetnya yang mempengaruhi pendapatan bank.
-   Risiko
1. Risiko Pendanaan, timbul karena bank tidak punya cukup dana untuk membayar kewajibannya. Sebab : penarikan deposito, jatuh tempo.
2. Risiko Bunga, adanya berbagai variasi tingkat suku bunga dalam aset maupun liabilities yang menyebabkan ketidakpastian tingkat  keuntungan.
-   Strategi Manajemen Likuiditas, tergantung dari skill dan keandalan dari manajemen sistem informasi yang dipertimbangkan sesuai kondisi likuiditas bank dan pasar baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kebijakan likuiditas juga harus dipadukan dengan kebijakan unit operasional. Dalam mengelola likuiditas, manajer harus bisa meminimumkan biaya bunga dengan memelihara likuiditas pada tingkat secukupnya

-   Manajaemen GAP, upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (gap) antara aset dan liabilitas pada suatu periode yang sama meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku bunga, saat jatuh tempo, atau perpaduan antara ketiganya.
-   Posisi GAP, jika posisi GAP positif, perubahan suku bunga yang meningkat akan menyebabkan pendapatan yang lebih tinggi dari kenaikan biaya dana, sehingga pendapatan dana meningkat. Jika posisi GAP negatif, biaya akan cepat meningkat dari kenaikan biaya, sehingga pendapatan dana menurun.
-   Tujuan Manajemen GAP
1.        Menghindari kerugian akibat perubahan tingkat bunga
2.        Mengusahakan pendapatan yang maksimal dalam batas risiko tertentu
3.        Menunjang kebutuhan manajemen likuiditas
4.        Mengelola risiko serendah mungkin
5.        Meningkatkan kinerja dengan tingkat suku bunga yang wajar
-  Pengukuran GAP dilakukan denga menggunakan sebuah tabel yang disusun dari aset dan liabilitas yang dikelompokkan berdasarkan periode peninjauan bunganya.
- Strategi Manajemen GAP, untuk mengurangi dampak perubahan suku bunga, perlu mengelola Interest Rate Management yaitu kegiatan untuk menata interest rate secara bersamaan antara sisi aset maupun sisi labilitas untuk mencapai pendapatan bersih yang stabil dan berkembang
- Penataan Manajemen GAP
1. Jangka waktu, jangka waktu dari masing-masing gap dan labilitas berdampak pada perubahan posisi dan maupun penempatan serta pendapatan
2. Repriceing, lamanya jangka waktu penetapan suku bunga komponen aset dan komponen labilitas, baik sebelum jatuh tempo maupun sesudahnya
3. Interest rate,  besarnya tingkat suku bunga/ harga yang ditetapkan untuk sisi aset maupun labilities.
4. Acceleration of change, kecepatan penyesuaian yang dapat dilakukan terhadap aset maupun labilities bila terjadi perubahan tingkat suku bunga
- Memperbaiki struktur neraca
1. Menata kembali komponen-komponen aset dan labilities yang sensitif terhadap suku bunga dengan mengelompokkannya
2. Menganalisis risiko gap, yaitu posisi gap positif dan posisi gap negatif
3. kebijakan besarnya limit gap, menetapkan besarnya batas-batas gap yang diizinkan di sesuaikan dengan kemampuan bank dalam menanggung tingkat bunga
- Pengaruh Strategi GAP terhadap pendapatan
Untuk menentukan besarnya potensi keuangan atau kerugian karena perubahan tingkat bunga perlu pertimbangan risiko dengan menetapkan target/limit risiko pada tingkat tertentu yang dapat diterima

-   Manajemen Valuta Asing, suatu kegiatan membeli atau menjual mata uang suatu negara sehingga membentuk suatu pasar yang disebut pasar valas.
-   Manajemen Valas ditujukan untuk membatasi posisi eksposur masing-masing mata uang asing serta memonitor kegiatan jual beli valas supaya terkendali
-   Tindakan Manajemen Valas :
1. Pengendalian kesenjangan mata uang asing yang meliputi rekayasa portofolio masing-masing mata uang, mengendalikan ambang batas posisi terbuka valas, memonitor arus transaksi devisa, pemusatan, dan monitoring rekening devisa, menetapkan kebijakan dan penggunaan devisa, dan melakukan forecasting nilai tukar
2. Pengendalian keuntungan netto dari nilai tukar, yang meliputi penetapan break even exchange rate, mengendalikan spread, melakukan cut loss, dan membatasi eksposur
-   Instrumen Valas
1. Transaksi SPOT, transaksi valas secara tunai dimana penyerahan valutanya dilakukan 2 hari kerja setelah tanggal transaksi dengan nilai tukar
2. Transaksi FORWARD, transaksi valas secara berjangka dimana penyerahan valutanya dilakukan pada suatu tanggal tertentu di kemudian hari
3. Transaksi SWAP, pertukaran 2 valuta asing yang berbeda melalui penjualan secara tunai dan pembelian kembali secara berjangka/ transaksi simultan antara SPOT dan FORWARD untuk menjaga posisi valas sementara dengan biaya tertentu
-    Instrumen Pasar Uang
1. Penempatan antarbank, penempatan dana lebih pada bank lain yang memerlukan untuk jangka waktu tertentu
2. Pinjaman antarbank, meminjam dana pada bank lain untuk keperluan menutup kekurangan dana untuk mendapatkan sumber dana valas yang lebih murah
-    Securities, transaksi membeli/menjual surat-surat berharga yang dapat dinegosiasikan untuk mendapatkan laba dari perbedaan tingkat bunga/kurs
-   Tujuan kegiatan valas :
1. Untuk memberi service kepada nasabah
2. Untuk kepentingan bank sendiri
3. Untuk memperoleh keuntungan
-   Transaksi komersial, transaksi yang dilakukan untuk perusahaan atau nasabah, bukan untuk bank
-   Transaksi spekulatif, transaksi yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan bagi bank dari fluktuasi nilai tukar
-   Risiko Kegiatan Valas
1. Risiko mata uang, turunnya nilai tukar mata uang akan menyebabkan bank rugi karena perubahan kurs apalagi penyimpanan uang dalam jumlah besar mengandung risiko tinggi
2. Liquidity Risk, terjadi ketika kewajiban dalam suatu mata uang jatuh tempo lebih cepat dari aktivanya
3. Interest rate risk, timbul karena adanya perubahan tingkat suku bunga
4. Credit risk, timbul karena nasabah gagal memenuhi kewajibannya pada saat kredit jatuh tempo
-   Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan manajemen valas
1. Ketentuan posisi devisa neto
2. Tujuan penetapan besarnya limit dengan tujuan likuiditas/gap
3. Komposisi suatu mata uang yang dpelihara oleh bank
4. Besar kecilnya limit untuk masing-masing dealer
5. Penetapan credit lines bagi seluruh dealing counterpaties

-   Manajemen Pricing, menentukan tingkat suku bunga dari produk-produk yang ditawarkan bank, baik dari sisi aset maupun liabilities
-   Dikelompokkan menjadi 2 :
1. Kelompok pinjaman, meliputi : cost of funds, premi risiko, biaya pelayanan, BOP, marjin keuntungan, dan frekuensi repricing.
2. Kelompok simpanan, meliputi : cost of funds, biaya pelayanan, BOP, marjin keuntungan, struktur target maturity, simpanan berjangka, CWM
-  Penetapan suku bunga pinjaman
    1. cost of funds, seluruh biaya dikeluarkan untuk mendapatkan dana tersebut
    2. Premi risiko industri yang bervariasi menurut jenis industri
    3. Premi risiko perusahaan/debitur yang mencerminkan risikonya
    4. Biaya pelayanan termasuk biaya personel dan BOP
    5. Marjin keuntungan yang disesuaikan dengan risiko kredit yang timbul
- Cost of money, biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk pinjaman yang terdiri dari seluruh dana yang dapat dipinjamkan
- Cost of loanable fund, dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana termasuk cadangan yang diperlukan
- Cost of fund
    1. Biaya bunga dana, seluruh biaya yang dibayarkan kepada nasabah
    2. Biaya promosi dana, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperlancar pengerahan dana
- Overland cost, biaya-biaya diluar dana yang digunakan untuk mendukung pengerahan dana tersebut
- Risiko Kredit,  biaya yang ditanggung bank sebagai akibat kegagalan nasabah melunasi kewajibannya
- Spread,  keuntungan yang ditargetkan oleh bank