Minggu, 06 Mei 2012

BAB 8 MANAJEMEN PERBANKAN MANAJEMEN ASET DAN LIABILITAS


BAB 8 MANAJEMEN PERBANKAN
MANAJEMEN ASET DAN LIABILITAS

-   Kategori risiko :
1.   Risiko kredit, debitur tidak memenuhi kewajibannya dalam membayar poko dan bunga yang dapat menyebabkan risiko likuiditas
2.   Risiko likuiditas, membayar kewajiban tidak tepat waktu atau dengan peminjaman atau menjual aktiva
3.   Risiko tingkat suku bunga, kerugian akibat penurunan margin dari penanaman dana atau akibat penurunan akiva
4.   Risiko nilai tukar valuta asing, risiko akibat transaksi kontinjen
-   Untuk meminimalisir risiko, diperlukan kerangka proses ALMA untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus membatasi risiko aset dan liabilitas dengan mematuhi kebijakan moneter dan pengawasan bank yang akan memberikan landasan meliputi strategi, manajemen, penunjangan, dan pelaksanaan pengembangan bank.

-   Manajemen Likuiditas, kemampuan dalam menyediakan dana untuk memenuhi semua kewajiban-kewajiban maupun komitmen nasabah
-   Tuntutan pekerjan manajemen likuiditas :
1. Mampu memprediksi kebutuhan dana di waktu mendatang
2. Mencari sumber-sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan
3. Penatausahaan dana atau mengawasi arus dana masuk dan keluar
-   Pengelolaan likuiditas ditujukan untuk memperkecil risiko yang disebabkan oleh kekurangan dana, sehingga tidak perlu mencari dana dengan suku bunga yang relatif tinggi di pasar uang atau dengan menjual sebagian asetnya yang mempengaruhi pendapatan bank.
-   Risiko
1. Risiko Pendanaan, timbul karena bank tidak punya cukup dana untuk membayar kewajibannya. Sebab : penarikan deposito, jatuh tempo.
2. Risiko Bunga, adanya berbagai variasi tingkat suku bunga dalam aset maupun liabilities yang menyebabkan ketidakpastian tingkat  keuntungan.
-   Strategi Manajemen Likuiditas, tergantung dari skill dan keandalan dari manajemen sistem informasi yang dipertimbangkan sesuai kondisi likuiditas bank dan pasar baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kebijakan likuiditas juga harus dipadukan dengan kebijakan unit operasional. Dalam mengelola likuiditas, manajer harus bisa meminimumkan biaya bunga dengan memelihara likuiditas pada tingkat secukupnya

-   Manajaemen GAP, upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (gap) antara aset dan liabilitas pada suatu periode yang sama meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku bunga, saat jatuh tempo, atau perpaduan antara ketiganya.
-   Posisi GAP, jika posisi GAP positif, perubahan suku bunga yang meningkat akan menyebabkan pendapatan yang lebih tinggi dari kenaikan biaya dana, sehingga pendapatan dana meningkat. Jika posisi GAP negatif, biaya akan cepat meningkat dari kenaikan biaya, sehingga pendapatan dana menurun.
-   Tujuan Manajemen GAP
1.        Menghindari kerugian akibat perubahan tingkat bunga
2.        Mengusahakan pendapatan yang maksimal dalam batas risiko tertentu
3.        Menunjang kebutuhan manajemen likuiditas
4.        Mengelola risiko serendah mungkin
5.        Meningkatkan kinerja dengan tingkat suku bunga yang wajar
-  Pengukuran GAP dilakukan denga menggunakan sebuah tabel yang disusun dari aset dan liabilitas yang dikelompokkan berdasarkan periode peninjauan bunganya.
- Strategi Manajemen GAP, untuk mengurangi dampak perubahan suku bunga, perlu mengelola Interest Rate Management yaitu kegiatan untuk menata interest rate secara bersamaan antara sisi aset maupun sisi labilitas untuk mencapai pendapatan bersih yang stabil dan berkembang
- Penataan Manajemen GAP
1. Jangka waktu, jangka waktu dari masing-masing gap dan labilitas berdampak pada perubahan posisi dan maupun penempatan serta pendapatan
2. Repriceing, lamanya jangka waktu penetapan suku bunga komponen aset dan komponen labilitas, baik sebelum jatuh tempo maupun sesudahnya
3. Interest rate,  besarnya tingkat suku bunga/ harga yang ditetapkan untuk sisi aset maupun labilities.
4. Acceleration of change, kecepatan penyesuaian yang dapat dilakukan terhadap aset maupun labilities bila terjadi perubahan tingkat suku bunga
- Memperbaiki struktur neraca
1. Menata kembali komponen-komponen aset dan labilities yang sensitif terhadap suku bunga dengan mengelompokkannya
2. Menganalisis risiko gap, yaitu posisi gap positif dan posisi gap negatif
3. kebijakan besarnya limit gap, menetapkan besarnya batas-batas gap yang diizinkan di sesuaikan dengan kemampuan bank dalam menanggung tingkat bunga
- Pengaruh Strategi GAP terhadap pendapatan
Untuk menentukan besarnya potensi keuangan atau kerugian karena perubahan tingkat bunga perlu pertimbangan risiko dengan menetapkan target/limit risiko pada tingkat tertentu yang dapat diterima

-   Manajemen Valuta Asing, suatu kegiatan membeli atau menjual mata uang suatu negara sehingga membentuk suatu pasar yang disebut pasar valas.
-   Manajemen Valas ditujukan untuk membatasi posisi eksposur masing-masing mata uang asing serta memonitor kegiatan jual beli valas supaya terkendali
-   Tindakan Manajemen Valas :
1. Pengendalian kesenjangan mata uang asing yang meliputi rekayasa portofolio masing-masing mata uang, mengendalikan ambang batas posisi terbuka valas, memonitor arus transaksi devisa, pemusatan, dan monitoring rekening devisa, menetapkan kebijakan dan penggunaan devisa, dan melakukan forecasting nilai tukar
2. Pengendalian keuntungan netto dari nilai tukar, yang meliputi penetapan break even exchange rate, mengendalikan spread, melakukan cut loss, dan membatasi eksposur
-   Instrumen Valas
1. Transaksi SPOT, transaksi valas secara tunai dimana penyerahan valutanya dilakukan 2 hari kerja setelah tanggal transaksi dengan nilai tukar
2. Transaksi FORWARD, transaksi valas secara berjangka dimana penyerahan valutanya dilakukan pada suatu tanggal tertentu di kemudian hari
3. Transaksi SWAP, pertukaran 2 valuta asing yang berbeda melalui penjualan secara tunai dan pembelian kembali secara berjangka/ transaksi simultan antara SPOT dan FORWARD untuk menjaga posisi valas sementara dengan biaya tertentu
-    Instrumen Pasar Uang
1. Penempatan antarbank, penempatan dana lebih pada bank lain yang memerlukan untuk jangka waktu tertentu
2. Pinjaman antarbank, meminjam dana pada bank lain untuk keperluan menutup kekurangan dana untuk mendapatkan sumber dana valas yang lebih murah
-    Securities, transaksi membeli/menjual surat-surat berharga yang dapat dinegosiasikan untuk mendapatkan laba dari perbedaan tingkat bunga/kurs
-   Tujuan kegiatan valas :
1. Untuk memberi service kepada nasabah
2. Untuk kepentingan bank sendiri
3. Untuk memperoleh keuntungan
-   Transaksi komersial, transaksi yang dilakukan untuk perusahaan atau nasabah, bukan untuk bank
-   Transaksi spekulatif, transaksi yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan bagi bank dari fluktuasi nilai tukar
-   Risiko Kegiatan Valas
1. Risiko mata uang, turunnya nilai tukar mata uang akan menyebabkan bank rugi karena perubahan kurs apalagi penyimpanan uang dalam jumlah besar mengandung risiko tinggi
2. Liquidity Risk, terjadi ketika kewajiban dalam suatu mata uang jatuh tempo lebih cepat dari aktivanya
3. Interest rate risk, timbul karena adanya perubahan tingkat suku bunga
4. Credit risk, timbul karena nasabah gagal memenuhi kewajibannya pada saat kredit jatuh tempo
-   Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan manajemen valas
1. Ketentuan posisi devisa neto
2. Tujuan penetapan besarnya limit dengan tujuan likuiditas/gap
3. Komposisi suatu mata uang yang dpelihara oleh bank
4. Besar kecilnya limit untuk masing-masing dealer
5. Penetapan credit lines bagi seluruh dealing counterpaties

-   Manajemen Pricing, menentukan tingkat suku bunga dari produk-produk yang ditawarkan bank, baik dari sisi aset maupun liabilities
-   Dikelompokkan menjadi 2 :
1. Kelompok pinjaman, meliputi : cost of funds, premi risiko, biaya pelayanan, BOP, marjin keuntungan, dan frekuensi repricing.
2. Kelompok simpanan, meliputi : cost of funds, biaya pelayanan, BOP, marjin keuntungan, struktur target maturity, simpanan berjangka, CWM
-  Penetapan suku bunga pinjaman
    1. cost of funds, seluruh biaya dikeluarkan untuk mendapatkan dana tersebut
    2. Premi risiko industri yang bervariasi menurut jenis industri
    3. Premi risiko perusahaan/debitur yang mencerminkan risikonya
    4. Biaya pelayanan termasuk biaya personel dan BOP
    5. Marjin keuntungan yang disesuaikan dengan risiko kredit yang timbul
- Cost of money, biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk pinjaman yang terdiri dari seluruh dana yang dapat dipinjamkan
- Cost of loanable fund, dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana termasuk cadangan yang diperlukan
- Cost of fund
    1. Biaya bunga dana, seluruh biaya yang dibayarkan kepada nasabah
    2. Biaya promosi dana, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperlancar pengerahan dana
- Overland cost, biaya-biaya diluar dana yang digunakan untuk mendukung pengerahan dana tersebut
- Risiko Kredit,  biaya yang ditanggung bank sebagai akibat kegagalan nasabah melunasi kewajibannya
- Spread,  keuntungan yang ditargetkan oleh bank

Tidak ada komentar:

Posting Komentar