BAB 8 MANAJEMEN PERBANKAN
MANAJEMEN ASET
DAN LIABILITAS
- Kategori risiko
:
1.
Risiko
kredit, debitur tidak memenuhi kewajibannya dalam
membayar poko dan bunga yang dapat menyebabkan risiko likuiditas
2.
Risiko
likuiditas, membayar kewajiban tidak tepat waktu atau dengan
peminjaman atau menjual aktiva
3.
Risiko
tingkat suku bunga, kerugian akibat penurunan margin
dari penanaman dana atau akibat penurunan akiva
4.
Risiko
nilai tukar valuta asing, risiko akibat transaksi kontinjen
- Untuk meminimalisir risiko,
diperlukan kerangka proses ALMA untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus
membatasi risiko aset dan liabilitas dengan mematuhi kebijakan moneter dan
pengawasan bank yang akan memberikan landasan meliputi strategi, manajemen,
penunjangan, dan pelaksanaan pengembangan bank.
- Manajemen Likuiditas,
kemampuan dalam menyediakan dana untuk memenuhi semua kewajiban-kewajiban
maupun komitmen nasabah
- Tuntutan pekerjan manajemen likuiditas
:
1. Mampu
memprediksi kebutuhan dana di waktu mendatang
2. Mencari
sumber-sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan
3. Penatausahaan
dana atau mengawasi arus dana masuk dan keluar
- Pengelolaan likuiditas ditujukan untuk
memperkecil risiko yang disebabkan oleh kekurangan dana, sehingga tidak perlu
mencari dana dengan suku bunga yang relatif tinggi di pasar uang atau dengan
menjual sebagian asetnya yang mempengaruhi pendapatan bank.
- Risiko
1. Risiko
Pendanaan, timbul karena bank tidak punya cukup dana untuk membayar
kewajibannya. Sebab : penarikan deposito, jatuh tempo.
2. Risiko
Bunga, adanya berbagai variasi tingkat suku bunga dalam aset maupun liabilities
yang menyebabkan ketidakpastian tingkat
keuntungan.
- Strategi Manajemen Likuiditas, tergantung
dari skill dan keandalan dari manajemen sistem informasi yang dipertimbangkan
sesuai kondisi likuiditas bank dan pasar baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Kebijakan likuiditas juga harus dipadukan dengan kebijakan unit
operasional. Dalam mengelola likuiditas, manajer harus bisa meminimumkan biaya
bunga dengan memelihara likuiditas pada tingkat secukupnya
- Manajaemen GAP,
upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (gap) antara aset dan liabilitas pada suatu periode yang sama
meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku bunga, saat jatuh tempo, atau
perpaduan antara ketiganya.
- Posisi GAP,
jika posisi GAP positif, perubahan suku bunga yang meningkat akan menyebabkan
pendapatan yang lebih tinggi dari kenaikan biaya dana, sehingga pendapatan dana
meningkat. Jika posisi GAP negatif, biaya akan cepat meningkat dari kenaikan
biaya, sehingga pendapatan dana menurun.
- Tujuan Manajemen GAP
1.
Menghindari kerugian akibat perubahan
tingkat bunga
2.
Mengusahakan pendapatan yang maksimal
dalam batas risiko tertentu
3.
Menunjang kebutuhan manajemen
likuiditas
4.
Mengelola risiko serendah mungkin
5.
Meningkatkan kinerja dengan tingkat
suku bunga yang wajar
- Pengukuran GAP
dilakukan denga menggunakan sebuah tabel yang disusun dari aset dan liabilitas
yang dikelompokkan berdasarkan periode peninjauan bunganya.
- Strategi
Manajemen GAP, untuk mengurangi dampak perubahan suku bunga,
perlu mengelola Interest Rate Management
yaitu kegiatan untuk menata interest rate secara bersamaan antara sisi aset
maupun sisi labilitas untuk mencapai pendapatan bersih yang stabil dan
berkembang
- Penataan
Manajemen GAP
1. Jangka waktu, jangka waktu dari masing-masing gap dan labilitas
berdampak pada perubahan posisi dan maupun penempatan serta pendapatan
2. Repriceing, lamanya
jangka waktu penetapan suku bunga komponen aset dan komponen labilitas, baik
sebelum jatuh tempo maupun sesudahnya
3. Interest rate, besarnya tingkat suku bunga/ harga yang
ditetapkan untuk sisi aset maupun labilities.
4. Acceleration of change, kecepatan penyesuaian yang
dapat dilakukan terhadap aset maupun labilities
bila terjadi perubahan tingkat suku bunga
- Memperbaiki struktur
neraca
1. Menata kembali komponen-komponen aset dan labilities yang sensitif terhadap suku bunga dengan
mengelompokkannya
2. Menganalisis risiko gap,
yaitu posisi gap positif dan posisi gap negatif
3. kebijakan besarnya limit gap, menetapkan besarnya batas-batas
gap yang diizinkan di sesuaikan dengan kemampuan bank dalam menanggung tingkat
bunga
- Pengaruh Strategi GAP
terhadap pendapatan
Untuk menentukan besarnya potensi keuangan atau kerugian karena
perubahan tingkat bunga perlu pertimbangan risiko dengan menetapkan
target/limit risiko pada tingkat tertentu yang dapat diterima
- Manajemen Valuta Asing,
suatu kegiatan membeli atau menjual mata uang suatu negara sehingga membentuk
suatu pasar yang disebut pasar valas.
- Manajemen Valas
ditujukan untuk membatasi posisi eksposur masing-masing mata uang asing serta
memonitor kegiatan jual beli valas supaya terkendali
- Tindakan Manajemen Valas :
1. Pengendalian
kesenjangan mata uang asing yang meliputi rekayasa portofolio masing-masing
mata uang, mengendalikan ambang batas posisi terbuka valas, memonitor arus
transaksi devisa, pemusatan, dan monitoring rekening devisa, menetapkan
kebijakan dan penggunaan devisa, dan melakukan forecasting nilai tukar
2. Pengendalian
keuntungan netto dari nilai tukar, yang meliputi penetapan break even exchange rate, mengendalikan spread, melakukan cut loss,
dan membatasi eksposur
- Instrumen Valas
1. Transaksi
SPOT, transaksi valas secara tunai dimana penyerahan valutanya dilakukan 2 hari
kerja setelah tanggal transaksi dengan nilai tukar
2. Transaksi
FORWARD, transaksi valas secara berjangka dimana penyerahan valutanya dilakukan
pada suatu tanggal tertentu di kemudian hari
3. Transaksi
SWAP, pertukaran 2 valuta asing yang berbeda melalui penjualan secara tunai dan
pembelian kembali secara berjangka/ transaksi simultan antara SPOT dan FORWARD
untuk menjaga posisi valas sementara dengan biaya tertentu
- Instrumen Pasar Uang
1. Penempatan
antarbank, penempatan dana lebih pada bank lain yang memerlukan untuk jangka
waktu tertentu
2. Pinjaman
antarbank, meminjam dana pada bank lain untuk keperluan menutup kekurangan dana
untuk mendapatkan sumber dana valas yang lebih murah
- Securities, transaksi
membeli/menjual surat-surat berharga yang dapat dinegosiasikan untuk
mendapatkan laba dari perbedaan tingkat bunga/kurs
- Tujuan kegiatan valas :
1. Untuk
memberi service kepada nasabah
2. Untuk
kepentingan bank sendiri
3. Untuk
memperoleh keuntungan
- Transaksi komersial, transaksi
yang dilakukan untuk perusahaan atau nasabah, bukan untuk bank
- Transaksi spekulatif,
transaksi yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan bagi bank dari fluktuasi
nilai tukar
- Risiko Kegiatan Valas
1. Risiko
mata uang, turunnya nilai tukar mata uang akan menyebabkan bank rugi karena
perubahan kurs apalagi penyimpanan uang dalam jumlah besar mengandung risiko
tinggi
2. Liquidity Risk,
terjadi ketika kewajiban dalam suatu mata uang jatuh tempo lebih cepat dari
aktivanya
3. Interest rate risk,
timbul karena adanya perubahan tingkat suku bunga
4. Credit risk,
timbul karena nasabah gagal memenuhi kewajibannya pada saat kredit jatuh tempo
- Faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan manajemen valas
1. Ketentuan
posisi devisa neto
2. Tujuan
penetapan besarnya limit dengan tujuan likuiditas/gap
3. Komposisi
suatu mata uang yang dpelihara oleh bank
4. Besar
kecilnya limit untuk masing-masing dealer
5. Penetapan
credit lines bagi seluruh dealing counterpaties
- Manajemen Pricing, menentukan
tingkat suku bunga dari produk-produk yang ditawarkan bank, baik dari sisi aset
maupun liabilities
- Dikelompokkan menjadi 2 :
1. Kelompok
pinjaman, meliputi : cost of funds,
premi risiko, biaya pelayanan, BOP, marjin keuntungan, dan frekuensi repricing.
2. Kelompok
simpanan, meliputi : cost of funds,
biaya pelayanan, BOP, marjin keuntungan, struktur target maturity, simpanan berjangka, CWM
- Penetapan
suku bunga pinjaman
1. cost
of funds, seluruh biaya dikeluarkan untuk mendapatkan dana tersebut
2. Premi risiko industri yang bervariasi
menurut jenis industri
3. Premi risiko perusahaan/debitur yang
mencerminkan risikonya
4. Biaya pelayanan termasuk biaya personel
dan BOP
5. Marjin keuntungan yang disesuaikan
dengan risiko kredit yang timbul
- Cost of money, biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk
pinjaman yang terdiri dari seluruh dana yang dapat dipinjamkan
- Cost of loanable fund, dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan
dana termasuk cadangan yang diperlukan
- Cost of fund
1. Biaya bunga dana,
seluruh biaya yang dibayarkan kepada nasabah
2. Biaya promosi dana,
biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperlancar pengerahan dana
- Overland cost, biaya-biaya diluar dana yang digunakan untuk
mendukung pengerahan dana tersebut
- Risiko Kredit, biaya yang ditanggung bank sebagai akibat
kegagalan nasabah melunasi kewajibannya
- Spread, keuntungan yang ditargetkan oleh bank